Jumat, 24 Desember 2010
SLMATA DATANG TUHAN YESUS....TERIMA KASIH BUAT TUHAN YESUS""""
SLAMAT-2 DTG YESUS TUHANKU YANG TURUN DRI SORGA YANG RUMAHMU..SLMT2 DTG MURID DLM DUNIA ..JDI SAMA DGN MANUSIA SALAM2..ORANG MAJUS DTG TURUT BINTANGNYA HENDAK MENCARI YESUS DAN MENYEMBAH EMAS..KEMENYAAN DAM MUR DIBERSEMBAHKAN...HORMAT RAJA DAN JURUSLMATKU...SALAM...8X
Panitia Perayaan NATAL pertama yang terdiri para Malaikat menyebarkan undangan dengan berbagai cara. Satu tim pergi ke padang, tempat para gembala-gembala berkumpul menjaga kawanan dombanya ….. . Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan." Lukas 2:8-12.
Setelah para undangan tiba di tempat acara NATAL tersebut, mereka semuanya sujud menyembah. Para Majus memberikan persembahan NATAL berupa Emas, Perak, dan Kemenyan, suatu persembahan dari orang-orang kudus dan terhormat…. Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.
Matius 2:11.
Tempat acara NATAL tersebut sangat sempit, sangat sederhana, dan Pribadi yang dirayakan kelahiran-Nya juga hanya di baringkan di tempat makanan hewan ( palungan ), maklum lokasi NATAl pertama ini hanyalah sebuah kandang domba. Itulah sebabnya para undangan antri untuk dating sujud menyembah Sang Raja yang baru lahir itu……… Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan Lukas 2:6,7.
Saudaraku….. ternyata kemewahan akan sangat jelas terlihat pada saat di pertemukan dengan kesederhanaan. Dan kesederhanaan akan sangat jelas terlihat saat di padukan dengan kemewahan . KRISTUS adalah TUHAN ( AGUNG- MEWAH ), tetapi bersedia menjadi manusia yang paling sederhana ( lahir di kandang yang hina- sederhana ) . Dan lihatlah ….Kemuliaan-Nya bersinar gilang-gemilan. Luar biasa!
Matius 2:11.
Tempat acara NATAL tersebut sangat sempit, sangat sederhana, dan Pribadi yang dirayakan kelahiran-Nya juga hanya di baringkan di tempat makanan hewan ( palungan ), maklum lokasi NATAl pertama ini hanyalah sebuah kandang domba. Itulah sebabnya para undangan antri untuk dating sujud menyembah Sang Raja yang baru lahir itu……… Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan Lukas 2:6,7.
Saudaraku….. ternyata kemewahan akan sangat jelas terlihat pada saat di pertemukan dengan kesederhanaan. Dan kesederhanaan akan sangat jelas terlihat saat di padukan dengan kemewahan . KRISTUS adalah TUHAN ( AGUNG- MEWAH ), tetapi bersedia menjadi manusia yang paling sederhana ( lahir di kandang yang hina- sederhana ) . Dan lihatlah ….Kemuliaan-Nya bersinar gilang-gemilan. Luar biasa!
Selasa, 21 Desember 2010
Profil Daerah Kabupaten Yahukimo Kabupaten Yahukimo wilayahnya berbatasan dengan Kabupaten Jayawijaya dan Kabupaten Jayapura di sebelah utara, Kabupaten Boven Digoel dan Kabupaten Asmat di sebelah selatan, Kabupaten Jayawijaya di sebelah barat dan Kabupaten Pegunungan Bintang di sebelah timur. Secara administratif, kabupaten ini terbagi menjadi 3 kecamatan dengan Sumohai sebagai ibukota kabupaten. Yahukimo beriklim tropis basah ... Selengkapnya »
yahukimo nang danesa weee ......
INILAH KADER2 MASA DEPAN YAHUKIMO"""PAMONG PRAJA....SEKOLAH TINGGI ILU PEMERINTAHAN ABDI NEGARA Profil Daerah Kabupaten Yahukimo
Kabupaten Yahukimo wilayahnya berbatasan dengan Kabupaten Jayawijaya dan Kabupaten Jayapura di sebelah utara, Kabupaten Boven Digoel dan Kabupaten Asmat di sebelah selatan, Kabupaten Jayawijaya di sebelah barat dan Kabupaten Pegunungan Bintang di sebelah timur. Secara administratif, kabupaten ini terbagi menjadi 3 kecamatan dengan Sumohai sebagai ibukota kabupaten.
Yahukimo beriklim tropis basah ...
- Sesiapa sahaja yang melihat burung Cenderawasih, maka tidak terkiralah gembira dihati dan perasaannya "
- Kelebihan bagi pemakainya ialah sebagai penyeri muka, orang suka berurusan dengan anda, perubatan.
- Pendinding dari perbuatan khianat dan sihir seperti ilmu santau, pukau dan juga ilmu hitam.
- Telah dimasukkan dengan kalimah serta ayat-ayat Al-Quran seperti surah AL-Fatihah dan AL- Kursi.
- Jangan dilangkah
- Boleh dibawa ke dalam tandas.( tiada syarat )
Kisah orang muda yang bersedih setelah bertemu Yesus. Biasanya orang akan bersukacita jika telah berjumpa dengan Yesus. Tetapi dalam kisah ini, setelah berjumpa Yesus ia malah bersedih. Mengapa? Ada hal yang tidak dapat ia penuhi. Ia harus menjual seluruh miliknya dan membagikannya kepada orang miskin. Ada rasa berat hati saat harus melepaskan kenikmatan hidup dan mengikut Yesus. Harta hanyalah salah satu contoh saja.
Sahabat, kita juga terkadang tidak menyadari.. Kita merasa bahwa semua sudah kita lakukan, kita sudah menuruti semua aturan yang diberikan. Tetapi satu hal yang tidak dapat kita lakukan, melepaskan keterikatan kita dan kecintaan PADA SESUATU yang membuat kita tanpa sadar menempatkan Tuhan Yesus pada posisi kedua. Hari ini kita diingatkan kembali untuk membenahi diri. Mengikut Yesus dengan sungguh berarti melepaskan keterikatan yang membuat hati kita jauh dari Tuhan. Yang membuat kita melakukan segala sesuatu untuk Tuhan hanya sebagai kegiatan agamawi belaka, tanpa ada kedekatan hubungan intim dengan Yesus. Yesus adalah sebuah pribadi yang ingin mengadakan hubungan sangat intim dengan kita.
Milikilah sukacita saat kita datang pada-NYA. Dengan mengikuti segala perintahNYA, berjalan dalam segala aturanNYA, TERLEBIH LAGI MENEMPATKAN DIA MENJADI YANG UTAMA DALAM HATI KITA. JANGAN SAMPAI KITA BERSEDIH SETELAH BERTEMU YESUS. Amin.
Sahabat, kita juga terkadang tidak menyadari.. Kita merasa bahwa semua sudah kita lakukan, kita sudah menuruti semua aturan yang diberikan. Tetapi satu hal yang tidak dapat kita lakukan, melepaskan keterikatan kita dan kecintaan PADA SESUATU yang membuat kita tanpa sadar menempatkan Tuhan Yesus pada posisi kedua. Hari ini kita diingatkan kembali untuk membenahi diri. Mengikut Yesus dengan sungguh berarti melepaskan keterikatan yang membuat hati kita jauh dari Tuhan. Yang membuat kita melakukan segala sesuatu untuk Tuhan hanya sebagai kegiatan agamawi belaka, tanpa ada kedekatan hubungan intim dengan Yesus. Yesus adalah sebuah pribadi yang ingin mengadakan hubungan sangat intim dengan kita.
Milikilah sukacita saat kita datang pada-NYA. Dengan mengikuti segala perintahNYA, berjalan dalam segala aturanNYA, TERLEBIH LAGI MENEMPATKAN DIA MENJADI YANG UTAMA DALAM HATI KITA. JANGAN SAMPAI KITA BERSEDIH SETELAH BERTEMU YESUS. Amin.
YESUSKU PENYELAMATKU TAKKAN MENINGGALKAN AKU
MENGUCAPKAN SELAMAT HARI NATAL DAN TAHUN BARU .KASIH KARUNIA TUHAN YESUS KRISTUS MENYERTAI KITA SAMPAI SELAMA-LAMANYA. DALAM MENGIRING KRISTUS SEMAKIN DIBERI KEKUATAN, SEMANGAT, DAN MAKIN DEWASA DI TAHUN MENDATANG. SERTA SEMAKIN SETIA MENANTIKAN KEDATANGAN-NYA KELAK. GOD BLESS
MENGUCAPKAN SELAMAT HARI NATAL DAN TAHUN BARU .KASIH KARUNIA TUHAN YESUS KRISTUS MENYERTAI KITA SAMPAI SELAMA-LAMANYA. DALAM MENGIRING KRISTUS SEMAKIN DIBERI KEKUATAN, SEMANGAT, DAN MAKIN DEWASA DI TAHUN MENDATANG. SERTA SEMAKIN SETIA MENANTIKAN KEDATANGAN-NYA KELAK. GOD BLESS
Senin, 20 Desember 2010
Masalah Utama Kegagalan Pembangunan di Papua
Masalah Utama Kegagalan Pembangunan di Papua
Jika kita melihat kembali akar permasalahan di Papua maka secara substansial adalah masalah kemerdekaan, baik persoalan kemerdekaan secara politis maupun juga merdeka dari 5 K (Kemiskinan, Kebodohan, Keterbelakangan, Ketelanjangan dan Kemerosotan moral). Kedua persoalan ini menjadi penyebab utama kegagalan pembangunan di Papua selama hampir 40 tahun sejak berintegrasi.
Pertama, Persoalan kemerdekaan politik (trauma historisme), Konflik politik di Papua ini tidak begitu jatuh dari langit, ada akar historisnya dan akar historis tersebut tidak jarang bermula dari sejarah kolonialisme. Karena itu persoalan Papua pun bermula dari sejarah kolonialisme yakni ketika hadirnya kolonialis Belanda dan imperialis Indonesia (dianggap). Integrasi politik atas wilayah ini hingga kini masih belum mantap. Hal ini disebabkan karena klaim Indonesia dan Belanda baik melalui jalur diplomasi maupun juga konfrontasi dipenuhi dengan sikap kooporatif antar penguasa -demi kepentingan pembendungan ideologi komunisme internasional- yang tidak simpatik di lubuk hati orang Papua. Tidak pernah melibatkan rakyat Papua dalam proses integrasi politik, dari setiap perundingan rakyat Papua bertindak sebagai objek, bukan sebagai subjek dalam pengambilan keputusan. Lebih ironis lagi pelanggaran terhadap hak menetukan nasib sendiri bagi suatu bangsa (GA Resolution No 1541 (XV)) tahun 1960, dimana pada waktu yang bersamaan di Papua Barat telah menyatakan deklarasi kemerdekaan dan sosialisasi simbol-simbol kebangsaan. Disamping itu konsensus politik 1969 yang disebut PEPERA , dilaksanakan dibawah tekanan Indonesia, termasuk pelaksanaan dengan sistem demokrasi yang dianut berdasarkan Pancasila yakni musyawarah mufakat yang berbeda dengan standar internasional (one man one vote) sesuai New York Agreement. Alasan Indonesia bahwa penyelenggaraan musyawarah mufakat adalah karena kondisi sosial, ekonomi, geografis dan peradabaan hidup primitif, hal ini merupakan pengingkaran terhadap Resolusi Majelis Umum PBB 14 Desember 1960 (GA Resolution No. 1514 (XV) yang menegaskan bahwa penjajahan dengan segala bentuk manifestasinya harus diakhiri sehingga alasan dengan belum adanya kesiapan dari kondisi politik, ekonomi atau sosial bukanlah alasan ditundanya kemerdekaan bagi sebuah bangsa. Ekspresi kekecewaan atas pelaksanaan itu, muncullah ancaman serius dari kelompok yang bernama Organisasi Papua Merdeka (OPM). Sejak itu pemerintah Jakarta mulai memantapkan labilitas integrasi politik dengan menempatkan orang Papua di dalam kubangan hegemoni korporatisme negara , rakyat disekrin, dipaksa tandatangani, diinstruksi, tidak boleh ini harus begitu dan seterusnya dan seterusnya, praktik teror oleh klik-klik misterius agar menerima, menghormati, taat dan tunduk pada simbol-simbol negara-kebangsaan (nation-state). Rakyat diliputi rasa ketakutan totaliter. Karena itulah sepanjangh berintegrasi dengan Indonesia, rakyat berontak melalui berbagai aksi kerusuhan, pengrusakan, pembunuhan, penyanderaan yang semuanya ini objek/sasarannya adalah kepada masyarakat pendatang (orang luar Papua) yang merupakan bagian integral dari sistem politik bangsa Indonesia, orang sawo matang, orang bule. Hal ini merupakan ekspresi rasa kekecewaan dan ungkapan kebencian dari trauma historisme daan sejarah penderitaan bangsa Papua (the history of sadness) terhadap pemerintah negara-kebangsan Indonesia.
Kedua, Persoalan Kemerdekaan Sosial Ekonomi (Disparitas Ekonomi dan Sosial. Tidak dapat disangkal bahwa rakyat Papua kaya akan sumber daya alam yang tiada tara nilainya, namun sesungguhnya mereka adalah yang termiskin di abad ini. Indonesia sudah mulai menentukan tolak ukur kemiskinannya dengan kain kebaya namun orang Papua (gunung) sedang berada dalam ketelanjangan dan keterisolasian (The stone age period society in 21t century) masyarakat jaman batu di abad ke dua puluh satu. Itu salah siapa? Mengapa mereka diintegrasikan kalau Jakarta tidak ingin membangun mereka? Dunia telah mengetahui bahwa manusia jaman batu itu ada di bumi Papua dan Papua adalah INDONESIA. Sejak awal integrasi, pemerintah Jakarta memfokuskan perhatian pada pembangunan ekonomi dan sosial. pembangunan sosial ekonomi dilaksanakan secara politis. Sejak tahun 1963-1969 dimasa transisi ada nuansa pembangunan seperti pendirian sekolah-sekolah, dari TK hingga perguruan Tinggi (Universitas Cendrawasih), pembangunan sarana pra sarana infrastuktur, pengembangan sumber daya manusia dengan menempatkan elit-elit terdidik Papua di pos-pos pemerintahan. Bahkan Gubernurnya diberikan kepada putra asli Papua yang tidak pernah orang Papua merasakan pada jaman Belanda. Namun seluruh kebijakan sosial ekonomi dikendalikan oleh militer dengan adagium binomialnya yakni Keamanan dan Pembangunan. Militer menjadi panglima dalam seluruh pengambilan keputusan akhir, pembangunan dengan program Task forces dengan bantuan dana Fundwi dan ADB namun dana tersebut dialokasikan ke dana pertahanan dan keamanan, sehingga dana pembangunan sosial ekonomi sesungguhnya diabaikan. Karena itu tidak mengherankan sampai pada tahun 1996 77% desa di Irian Jaya berada dibawah garis kemiskinan dan menjadi desa binaan program IDT dan pada tahun 2005 hampir 85 persen penduduk Papua miskin. Sebagian besar orang Papua adalah bertani dan sayangnya sebagian tanah pertanian telah dikaplingkan oleh para penguasa misalnya pertanian seluas 8,65%, pemukiman penduduk 3,36%, sarana sosial budaya sebesar 1,75 %, Transmigrasi seluas 0,55% sedangkan penggunaan tanah untuk keperluan lainnya kurang dari 1%. Dengan demikian sebagian besar tanah di Papua dimiliki oleh negara seluas 1.528.277 ha 993,36%) sehingga rakyat mengalami kesulitan mencari tempat tinggal yang baik dengan pemukiman yang basah karena itu dikawatirkan masa depan anak cucu yang akan merana diatas tanahnya sendiri. Disamping itu pembukaan industrialisasi dengan mengandalkan pada penggunaan teknologi canggih yang tidak dapat dipenuhi oleh masyarakat lokal, pengiriman tenaga trampil dari luar dengan mengesampingkan tenaga kerja lokal dibarengi pemberian kompensasi yang lebih kecil dari seharusnya menjadi pemicu kesenjangan teritama PT. Freeport Indonesia. Implikasinya adalah pemerintah mengabaikan pembangunan sosial ekonomi dengan pertimbangan orang Papua tetap berada pada kondisi stagnan agar dikemudian hari terjadi perubahan jumlah populasi antara lain; tingkat harapan hidup diperpendek, tinggkat pertumbuhan diperlambat, angka kematian bertambah, epidemi penyakit meraja lela, menuju uniformitas etnik, kultural, kesenian, termasuk sistem sosial budayanya maka adagiun menjadi legenda dan imajinasi di abad ke 20 yang berlalu.
Jika kita melihat kembali akar permasalahan di Papua maka secara substansial adalah masalah kemerdekaan, baik persoalan kemerdekaan secara politis maupun juga merdeka dari 5 K (Kemiskinan, Kebodohan, Keterbelakangan, Ketelanjangan dan Kemerosotan moral). Kedua persoalan ini menjadi penyebab utama kegagalan pembangunan di Papua selama hampir 40 tahun sejak berintegrasi.
Pertama, Persoalan kemerdekaan politik (trauma historisme), Konflik politik di Papua ini tidak begitu jatuh dari langit, ada akar historisnya dan akar historis tersebut tidak jarang bermula dari sejarah kolonialisme. Karena itu persoalan Papua pun bermula dari sejarah kolonialisme yakni ketika hadirnya kolonialis Belanda dan imperialis Indonesia (dianggap). Integrasi politik atas wilayah ini hingga kini masih belum mantap. Hal ini disebabkan karena klaim Indonesia dan Belanda baik melalui jalur diplomasi maupun juga konfrontasi dipenuhi dengan sikap kooporatif antar penguasa -demi kepentingan pembendungan ideologi komunisme internasional- yang tidak simpatik di lubuk hati orang Papua. Tidak pernah melibatkan rakyat Papua dalam proses integrasi politik, dari setiap perundingan rakyat Papua bertindak sebagai objek, bukan sebagai subjek dalam pengambilan keputusan. Lebih ironis lagi pelanggaran terhadap hak menetukan nasib sendiri bagi suatu bangsa (GA Resolution No 1541 (XV)) tahun 1960, dimana pada waktu yang bersamaan di Papua Barat telah menyatakan deklarasi kemerdekaan dan sosialisasi simbol-simbol kebangsaan. Disamping itu konsensus politik 1969 yang disebut PEPERA , dilaksanakan dibawah tekanan Indonesia, termasuk pelaksanaan dengan sistem demokrasi yang dianut berdasarkan Pancasila yakni musyawarah mufakat yang berbeda dengan standar internasional (one man one vote) sesuai New York Agreement. Alasan Indonesia bahwa penyelenggaraan musyawarah mufakat adalah karena kondisi sosial, ekonomi, geografis dan peradabaan hidup primitif, hal ini merupakan pengingkaran terhadap Resolusi Majelis Umum PBB 14 Desember 1960 (GA Resolution No. 1514 (XV) yang menegaskan bahwa penjajahan dengan segala bentuk manifestasinya harus diakhiri sehingga alasan dengan belum adanya kesiapan dari kondisi politik, ekonomi atau sosial bukanlah alasan ditundanya kemerdekaan bagi sebuah bangsa. Ekspresi kekecewaan atas pelaksanaan itu, muncullah ancaman serius dari kelompok yang bernama Organisasi Papua Merdeka (OPM). Sejak itu pemerintah Jakarta mulai memantapkan labilitas integrasi politik dengan menempatkan orang Papua di dalam kubangan hegemoni korporatisme negara , rakyat disekrin, dipaksa tandatangani, diinstruksi, tidak boleh ini harus begitu dan seterusnya dan seterusnya, praktik teror oleh klik-klik misterius agar menerima, menghormati, taat dan tunduk pada simbol-simbol negara-kebangsaan (nation-state). Rakyat diliputi rasa ketakutan totaliter. Karena itulah sepanjangh berintegrasi dengan Indonesia, rakyat berontak melalui berbagai aksi kerusuhan, pengrusakan, pembunuhan, penyanderaan yang semuanya ini objek/sasarannya adalah kepada masyarakat pendatang (orang luar Papua) yang merupakan bagian integral dari sistem politik bangsa Indonesia, orang sawo matang, orang bule. Hal ini merupakan ekspresi rasa kekecewaan dan ungkapan kebencian dari trauma historisme daan sejarah penderitaan bangsa Papua (the history of sadness) terhadap pemerintah negara-kebangsan Indonesia.
Kedua, Persoalan Kemerdekaan Sosial Ekonomi (Disparitas Ekonomi dan Sosial. Tidak dapat disangkal bahwa rakyat Papua kaya akan sumber daya alam yang tiada tara nilainya, namun sesungguhnya mereka adalah yang termiskin di abad ini. Indonesia sudah mulai menentukan tolak ukur kemiskinannya dengan kain kebaya namun orang Papua (gunung) sedang berada dalam ketelanjangan dan keterisolasian (The stone age period society in 21t century) masyarakat jaman batu di abad ke dua puluh satu. Itu salah siapa? Mengapa mereka diintegrasikan kalau Jakarta tidak ingin membangun mereka? Dunia telah mengetahui bahwa manusia jaman batu itu ada di bumi Papua dan Papua adalah INDONESIA. Sejak awal integrasi, pemerintah Jakarta memfokuskan perhatian pada pembangunan ekonomi dan sosial. pembangunan sosial ekonomi dilaksanakan secara politis. Sejak tahun 1963-1969 dimasa transisi ada nuansa pembangunan seperti pendirian sekolah-sekolah, dari TK hingga perguruan Tinggi (Universitas Cendrawasih), pembangunan sarana pra sarana infrastuktur, pengembangan sumber daya manusia dengan menempatkan elit-elit terdidik Papua di pos-pos pemerintahan. Bahkan Gubernurnya diberikan kepada putra asli Papua yang tidak pernah orang Papua merasakan pada jaman Belanda. Namun seluruh kebijakan sosial ekonomi dikendalikan oleh militer dengan adagium binomialnya yakni Keamanan dan Pembangunan. Militer menjadi panglima dalam seluruh pengambilan keputusan akhir, pembangunan dengan program Task forces dengan bantuan dana Fundwi dan ADB namun dana tersebut dialokasikan ke dana pertahanan dan keamanan, sehingga dana pembangunan sosial ekonomi sesungguhnya diabaikan. Karena itu tidak mengherankan sampai pada tahun 1996 77% desa di Irian Jaya berada dibawah garis kemiskinan dan menjadi desa binaan program IDT dan pada tahun 2005 hampir 85 persen penduduk Papua miskin. Sebagian besar orang Papua adalah bertani dan sayangnya sebagian tanah pertanian telah dikaplingkan oleh para penguasa misalnya pertanian seluas 8,65%, pemukiman penduduk 3,36%, sarana sosial budaya sebesar 1,75 %, Transmigrasi seluas 0,55% sedangkan penggunaan tanah untuk keperluan lainnya kurang dari 1%. Dengan demikian sebagian besar tanah di Papua dimiliki oleh negara seluas 1.528.277 ha 993,36%) sehingga rakyat mengalami kesulitan mencari tempat tinggal yang baik dengan pemukiman yang basah karena itu dikawatirkan masa depan anak cucu yang akan merana diatas tanahnya sendiri. Disamping itu pembukaan industrialisasi dengan mengandalkan pada penggunaan teknologi canggih yang tidak dapat dipenuhi oleh masyarakat lokal, pengiriman tenaga trampil dari luar dengan mengesampingkan tenaga kerja lokal dibarengi pemberian kompensasi yang lebih kecil dari seharusnya menjadi pemicu kesenjangan teritama PT. Freeport Indonesia. Implikasinya adalah pemerintah mengabaikan pembangunan sosial ekonomi dengan pertimbangan orang Papua tetap berada pada kondisi stagnan agar dikemudian hari terjadi perubahan jumlah populasi antara lain; tingkat harapan hidup diperpendek, tinggkat pertumbuhan diperlambat, angka kematian bertambah, epidemi penyakit meraja lela, menuju uniformitas etnik, kultural, kesenian, termasuk sistem sosial budayanya maka adagiun menjadi legenda dan imajinasi di abad ke 20 yang berlalu.
MENCINTAI PAPUA
Kegagalan Pembangunan di Papua
Secara etno biologis Penduduk Papua merupakan suku bangsa yang memiliki pertalian etnis tersendiri yang berbeda dengan suku bangsa lainnya di Indonesia. Berada di ujung Timur Indonesia, hidup di tengah keterasingan dan jauh dari kontak dengan kemajuan atau modernisasi. Kenyataan menujukkan bahwa situasi dan kondisi yang kurang kondusif membuat masyarakat berada dalam tarap hidup yang cukup memprihatinkan, seolah-olah mereka pemilik keterisolasian dan kemiskinan. Pada saat ini juga sebagian besar orang Papua yang masih berbusana sederhana sebagai simbol keterbelakangan mereka, maka oleh mereka yang merasa diri maju disebut penduduk primitif, jaman batu, kaum peramu, penduduk terasing dan masih banyak lagi stigma yang diberikan. Ada ciri-ciri khusus yang menandai kegagalan pembangunan di papua diantaranya adalah:1.Papua merupakan salah satu daerah yang terpencil, memiliki laut dan Pantai, memiliki topografi yang kasar, memiliki iklim tropis basah yang puncak pegunungannya selalu ditutupi salju abadi.
Diselimuti hutan dan hujan tropik basah dan hujan berekologi alpenik.
2.Jumlah penduduknya kurang banyak yakni 1 % dari penduduk Indonesia. Di tahun 1969 jumlah penduduk Papua sebanyak 800.000 dan di tahun 2007 jumlah penduduk asli Papua sebanyak 1,6 juta jiwa. Artinya kurang lebih 40 tahun mengalami petumbuhan penduduk minimal (minimizing zero growth). Mereka bermukim terpencar dan terpencil di lereng-lereng gunung, lembah-lembah serta celah-celah gunung yang sulit di jangkau bahkan jauh dari pusat-pusat pelayanan pemerintah.
3.Kondisi sosial ekonomi mereka sangat memprihatinkan yakni kondisi perumahan sangat darurat hidup dalam honai/ owa, pola konsumsi mereka sangat tidak teratur, sebagian besar dari mereka nyaris tanpa busana (koteka) dan pola perekonomian subsisten.
4.Kondisi sosial masyarakat pada umumnya masih sederhana, tingkat pendidikan relatif rendah, tinggat kesehatan dan gizi rawan, tingkat penguasaan teknologi rendah.
5.Pengembangan perekonomian rakyat di daerah ini umumnya belum maksimal, karena kurangnya wawasan berfikir rakyat maupun juga penyadaran pada masyarakat, termasuk juga karena kurangnya insfrastruktur perhubungan darat dan udara disamping letaknya sangat jauh di daerah pedalaman, terisolir dan terpencil. Seluruh jaringan transportasi dilakukan melalui udara. Tersendatnya pembangunan jalan trans Papua belum memberi dampak yang positif, terutama mobilisasi penduduk baik urbanisasi maupun reurbanisasi, mobilitas barang dan jasa.
MENUJU KEMULIAN TUHAN
KELUAR DARI ZONA NYAMAN
Istilah tersebut sangat sering kita dengar, bahkan kita sendiripun mungkin pernah menyampaikannya .
Jika kita menggunakan pengertian dengan akal sehat tentu akan menganalogikannya demikian:
“ tanggalkanlah kasutmu /sepatumu“ sehingga kita harus menanggalkan kasut/sepatu yang kita dikenakan “ berikan jubahmu” dan kita pun akan memberikan jubah yang kita kenakan.
Dan jika kita diminta meninggalkan kenyamanan atau disuruh keluar dari “zona yaman”, pasti timbul pertanyaan apakah saya sudah nyaman, apa benar saya sedang berada dalam zona nyaman?
Terlebih jika dihadapkan dengan kehidupan yang rasanya masih jauh dari rasa nyaman dan aman, tentu akan ada pertanyaan balik “hidup nyaman “ saja tidak pernah saya rasakan.
Banyak ayat dalam Kitab Suci yang memerintahkan kita (seolah-olah) agar meninggalkan kenyamanan kita agar kita menjadi muridNya yang dikehendaki.
Tentu yang berada dalam strata social bawah akan berpikir bukan mereka karena merasa belum hidup nyaman. Jika demikian apakah Kitab Suci milik /berlaku buat kalangan tertentu saja ? tentu saja tidak
Justru ketika TUHAN memberi perintah aga kita “menjual harta,memikul salib,setia dan berbahagia dalam penderitaan hal tersebut tidak berarti kita telah keluar dari kenyamanan kita.
TUHAN sendiri telah memberi teladan dengan mengosongkan diri menjadi hamba dan setia dalam penderitaannya hingga menyerahkan nyawanya di kayu salib tidak berarti Dia telah keluar dari KENYAMANANNYA sebab Dia telah melaluinya dengan rasa nyaman . Coba pikirkan jika Dia tidak mau melakukannya dengan NYAMAN tentu tidak akan pernah ada yang namanya penebusan , mahkota dan hidup kekal. Bahkan lebih ektrimnya mungkin Dia tidak akan duduk diatas tahtaNya sebagai Raja .
Pelajaran bagi kita adalah :
Apapun kondisi kehidupan kita ( tidak pernah hidup nyaman sekalipun).
Meskipun sebenarnya “kondisi tidak nyaman” tsb. Sebenarnya adalah “benteng kenyamanan” hidup kita/ dengan kata lain dapat menjadikan alasan aga r kita tidak dapat melakukan kehendakNya
Misal: bagaiman saya mau berbagi, menolong, membantu sedangkan saya sendiri butuh bantuan/ pertolongan dari orang lain.
Ketika kita keluar dari KENYAMANAN sebenanrnya kita juga telah melangkah kepada KENYAMANAN yang baru entah disadari atau tidak. Setidaknya kelak ketika nanti meninggal bertemu muka dengan muka dengan Dia mengalami hidup kekal , bukankah hal ini membuat kita NYAMAN dalam menjalani kehidupan ini?
“Mari keluar dari Kenyamanan hidup
From Glory to Glory , Menuju Kemuliaan pada Kemuliaan
(Yohanes Budi)
Istilah tersebut sangat sering kita dengar, bahkan kita sendiripun mungkin pernah menyampaikannya .
Jika kita menggunakan pengertian dengan akal sehat tentu akan menganalogikannya demikian:
“ tanggalkanlah kasutmu /sepatumu“ sehingga kita harus menanggalkan kasut/sepatu yang kita dikenakan “ berikan jubahmu” dan kita pun akan memberikan jubah yang kita kenakan.
Dan jika kita diminta meninggalkan kenyamanan atau disuruh keluar dari “zona yaman”, pasti timbul pertanyaan apakah saya sudah nyaman, apa benar saya sedang berada dalam zona nyaman?
Terlebih jika dihadapkan dengan kehidupan yang rasanya masih jauh dari rasa nyaman dan aman, tentu akan ada pertanyaan balik “hidup nyaman “ saja tidak pernah saya rasakan.
Banyak ayat dalam Kitab Suci yang memerintahkan kita (seolah-olah) agar meninggalkan kenyamanan kita agar kita menjadi muridNya yang dikehendaki.
Tentu yang berada dalam strata social bawah akan berpikir bukan mereka karena merasa belum hidup nyaman. Jika demikian apakah Kitab Suci milik /berlaku buat kalangan tertentu saja ? tentu saja tidak
Justru ketika TUHAN memberi perintah aga kita “menjual harta,memikul salib,setia dan berbahagia dalam penderitaan hal tersebut tidak berarti kita telah keluar dari kenyamanan kita.
TUHAN sendiri telah memberi teladan dengan mengosongkan diri menjadi hamba dan setia dalam penderitaannya hingga menyerahkan nyawanya di kayu salib tidak berarti Dia telah keluar dari KENYAMANANNYA sebab Dia telah melaluinya dengan rasa nyaman . Coba pikirkan jika Dia tidak mau melakukannya dengan NYAMAN tentu tidak akan pernah ada yang namanya penebusan , mahkota dan hidup kekal. Bahkan lebih ektrimnya mungkin Dia tidak akan duduk diatas tahtaNya sebagai Raja .
Pelajaran bagi kita adalah :
Apapun kondisi kehidupan kita ( tidak pernah hidup nyaman sekalipun).
Meskipun sebenarnya “kondisi tidak nyaman” tsb. Sebenarnya adalah “benteng kenyamanan” hidup kita/ dengan kata lain dapat menjadikan alasan aga r kita tidak dapat melakukan kehendakNya
Misal: bagaiman saya mau berbagi, menolong, membantu sedangkan saya sendiri butuh bantuan/ pertolongan dari orang lain.
Ketika kita keluar dari KENYAMANAN sebenanrnya kita juga telah melangkah kepada KENYAMANAN yang baru entah disadari atau tidak. Setidaknya kelak ketika nanti meninggal bertemu muka dengan muka dengan Dia mengalami hidup kekal , bukankah hal ini membuat kita NYAMAN dalam menjalani kehidupan ini?
“Mari keluar dari Kenyamanan hidup
From Glory to Glory , Menuju Kemuliaan pada Kemuliaan
(Yohanes Budi)
Hendaklah kasih itu jangan pura-pura
Roma 12:9 Hendaklah kasih itu jangan pura-pura !
Seorang wanita yang tidak bertanggung jawab, meninggalkan seorang bayi pada seorang pria cacat mental bernama Sam. Sam tidak memiliki kecerdasan yang cukup. Sam hanya memiliki cinta yang tulus pada Lucy si bayi. Dia hidup hanya sebagai pelayan di salah sebuah cafe dengan gaji kecil. Tetapi berkat cintanya yang murni, ia dapat membesarkan Lucy hingga usia 7 tahun. Tetapi sayangnya dinas sosial memisahkan mereka karena mengkuatirkan masa depan Lucy . Seorang pengacara sudah berusaha membantunya. Pengacara ini juga memiliki seorang anak, namun ia tidak pernah merasakan kedekatan dengan anaknya, oleh karena ia sibuk, hanya kemewahan yang dia berikan. Anaknya merasa kesepian. Sangat bertolak belakang dengan klien yang sedang dibelanya yaitu Sam. Saat Sam dan Lucy dipisahkan, Lucy berkata sambil menangis “ Aku membutuhkan kasih sayang, ayah lain tidak seperti Sam. Aku tak ingin berpisah dari Sam.”
Kisah singkat tentang ungkapan kasih tulus dari seorang lugu yang cacat mental. Yang tidak dapat diberikan oleh mereka yang normal. Kasih sayang yang tulus lebih berharga dari pada sebuah kemewahan. Jika dalam diri seseorang tidak terpenuhi rasa ingin disayang, maka sepanjang hidupnya ia akan merasakan sebuah kekosongan yang tidak ia temukan dimanapun. Kasih sayang yang tulus dapat memberikan rasa sukacita yang tidak dapat dibeli dengan harta, ada rasa nyaman, aman, dan membuat semangat hidup seseorang menyala. Dalam diri setiap manusia pasti membutuhkan itu. Tuhan Yesus memberikan kasihNYA yang tulus pada kita. Ia selalu mendampingi kita dengan ROH KUDUS yang DIA berikan. Mari kita pun belajar untuk memberikan rasa kasih sayang yang tulus pada sesama. Bukan kasih yang pura-pura. Kasih sayang yang tulus dapat mengikat seseorang tanpa dapat dipisahkan. Namun sayang, kasih sayang yang tulus jarang dimiliki oleh manusia jaman kini. Kasih sudah mulai pudar, kasih sudah penuh dengan keegoisan. Marilah kita menjadi orang yang salah satunya dapat memberikan kasih sayang yang tulus tersebut. Maka Nama Yesus akan dimuliakan. Amin.
Seorang wanita yang tidak bertanggung jawab, meninggalkan seorang bayi pada seorang pria cacat mental bernama Sam. Sam tidak memiliki kecerdasan yang cukup. Sam hanya memiliki cinta yang tulus pada Lucy si bayi. Dia hidup hanya sebagai pelayan di salah sebuah cafe dengan gaji kecil. Tetapi berkat cintanya yang murni, ia dapat membesarkan Lucy hingga usia 7 tahun. Tetapi sayangnya dinas sosial memisahkan mereka karena mengkuatirkan masa depan Lucy . Seorang pengacara sudah berusaha membantunya. Pengacara ini juga memiliki seorang anak, namun ia tidak pernah merasakan kedekatan dengan anaknya, oleh karena ia sibuk, hanya kemewahan yang dia berikan. Anaknya merasa kesepian. Sangat bertolak belakang dengan klien yang sedang dibelanya yaitu Sam. Saat Sam dan Lucy dipisahkan, Lucy berkata sambil menangis “ Aku membutuhkan kasih sayang, ayah lain tidak seperti Sam. Aku tak ingin berpisah dari Sam.”
Kisah singkat tentang ungkapan kasih tulus dari seorang lugu yang cacat mental. Yang tidak dapat diberikan oleh mereka yang normal. Kasih sayang yang tulus lebih berharga dari pada sebuah kemewahan. Jika dalam diri seseorang tidak terpenuhi rasa ingin disayang, maka sepanjang hidupnya ia akan merasakan sebuah kekosongan yang tidak ia temukan dimanapun. Kasih sayang yang tulus dapat memberikan rasa sukacita yang tidak dapat dibeli dengan harta, ada rasa nyaman, aman, dan membuat semangat hidup seseorang menyala. Dalam diri setiap manusia pasti membutuhkan itu. Tuhan Yesus memberikan kasihNYA yang tulus pada kita. Ia selalu mendampingi kita dengan ROH KUDUS yang DIA berikan. Mari kita pun belajar untuk memberikan rasa kasih sayang yang tulus pada sesama. Bukan kasih yang pura-pura. Kasih sayang yang tulus dapat mengikat seseorang tanpa dapat dipisahkan. Namun sayang, kasih sayang yang tulus jarang dimiliki oleh manusia jaman kini. Kasih sudah mulai pudar, kasih sudah penuh dengan keegoisan. Marilah kita menjadi orang yang salah satunya dapat memberikan kasih sayang yang tulus tersebut. Maka Nama Yesus akan dimuliakan. Amin.
Sang Penebus Dosa telah Lahir ~~ Untuk anggota INJIL adalah KEKUATAN TUHAN2.
Sang Penebus Dosa telah Lahir ( 8 ) ~~
Untuk anggota INJIL adalah KEKUATAN TUHAN2.
9 ) TUHAN MENGHENDAKI PENGAKUAN DARI KITA (ayat 11).
Tuhan itu Mahatahu, Ia pasti mengetahui apa yang telah kita perbuat.!
Namun walaupun Dia tahu, Dia tetap menghendaki pengakuan dari diri kita.! Karena Dia menginginkan kejujuran dari diri kita sendiri (1Yoh 1:9; Maz 32:5; Rom 10:10). – Haleluya…. Haleluya…….
~> Aku (TUHAN) akan pergi pulang ke tempat-Ku, sampai mereka MENGAKU dan mencari wajah-Ku. Dalam kesesakannya mereka akan merindukan Aku: // Hos 5:15.
** Tuhan Yang Mahatahu, juga mengetahui apa yang telah diperbuat oleh Adam dan Hawa, namun Dia tetap bertanya kepada mereka, karena Dia menghendaki pengakuan dari manusia.
~> Firman-Nya: “Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang ? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu ?” // Kej 3:11.
~> Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: “Apakah yang telah kauperbuat ini ? // Kej 3:13a.
** Pengakuan itu identik dengan kejujuran (kebenaran / kesucian).! Dan kejujuran itu adalah tanda, bahwa kita adalah anak-anak Tuhan. >> Sedangkan LAWAN DARI KEJUJURAN ADALAH DUSTA, yang identik dengan kebohongan (kesalahan / dosa).! Jika kejujuran adalah tanda anak-anak Tuhan, maka dusta adalah tanda anak-anak iblis, karena iblis adalah bapa dari segala dusta (Yoh 8:44).
~> SETIAP ORANG YANG LAHIR DARI ALLAH, TIDAK BERBUAT DOSA LAGI; sebab benih Ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, KARENA IA LAHIR DARI ALLAH. ->> Inilah tandanya ANAK-ANAK ALLAH dan ANAK-ANAK IBLIS; setiap orang yang tidak berbuat kebenaran, tidak berasal dari Allah, demikian juga barangsiapa yang tidak mengasihi saudaranya. // 1Yoh 3:9,10.
-------------------------------------------------------------------------
C10 ) MANUSIA SUKA MENYALAHKAN ORANG LAIN (ayat 12 & 13).
Suka menyalahkan orang lain / mencari kambing hitam, ini adalah salah satu bentuk dari pembelaan diri.!
Banyak orang yang menjadi bodoh dan tidak akan pernah maju (BERTUMBUH), karena mereka lebih suka untuk menyalahkan orang lain atau mencari kambing hitam, dari pada mengkoreksi dirinya sendiri.! Sehingga mereka yang bersalah akan terus melakukan kesalahannya, karena mereka tidak mau mengkoreksi dan dikoreksi.
** Beberapa alasan orang yang suka menyalahkan orang lain, adalah: TAKUT dipersalahkan, MALU kepada orang-orang yang ada disekitarnya, GENGSI karena merasa dirinya hebat / pandai. Dsb.
Adam dan Hawa pun juga bertindak demikian pada saat TUHAN bertanya kepada mereka.
~> Manusia itu menjawab: “PEREMPUAN YANG KAUTEMPATKAN DI SISIKU, DIALAH YANG MEMBERI DARI BUAH POHON ITU KEPADAKU, MAKA KUMAKAN.” ->> Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: “Apa yang telah kauperbuat ini ?” Jawab perempuan itu: “ULAR ITU YANG MEMPERDAYAKAN AKU, MAKA KUMAKAN.” // Kej 3:12,13.
** Orang yang saling mempersalahkan orang lain akan menerima hukuman dari Tuhan.
~> Saudara-saudara, janganlah kamu bersungut-sungut dan SALING MENYALAHKAN, supaya kamu jangan dihukum. Sesungguhnya Hakim telah berdiri di ambang pintu. // Yak 5:9.
Haleluya… Haleluya…….
~> Dilanjutkan ke jilid 9.
~~~ Tuhan Yesus memberkati kita semua ~~~ { Amos Anthony Halim }
Untuk anggota INJIL adalah KEKUATAN TUHAN2.
9 ) TUHAN MENGHENDAKI PENGAKUAN DARI KITA (ayat 11).
Tuhan itu Mahatahu, Ia pasti mengetahui apa yang telah kita perbuat.!
Namun walaupun Dia tahu, Dia tetap menghendaki pengakuan dari diri kita.! Karena Dia menginginkan kejujuran dari diri kita sendiri (1Yoh 1:9; Maz 32:5; Rom 10:10). – Haleluya…. Haleluya…….
~> Aku (TUHAN) akan pergi pulang ke tempat-Ku, sampai mereka MENGAKU dan mencari wajah-Ku. Dalam kesesakannya mereka akan merindukan Aku: // Hos 5:15.
** Tuhan Yang Mahatahu, juga mengetahui apa yang telah diperbuat oleh Adam dan Hawa, namun Dia tetap bertanya kepada mereka, karena Dia menghendaki pengakuan dari manusia.
~> Firman-Nya: “Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang ? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu ?” // Kej 3:11.
~> Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: “Apakah yang telah kauperbuat ini ? // Kej 3:13a.
** Pengakuan itu identik dengan kejujuran (kebenaran / kesucian).! Dan kejujuran itu adalah tanda, bahwa kita adalah anak-anak Tuhan. >> Sedangkan LAWAN DARI KEJUJURAN ADALAH DUSTA, yang identik dengan kebohongan (kesalahan / dosa).! Jika kejujuran adalah tanda anak-anak Tuhan, maka dusta adalah tanda anak-anak iblis, karena iblis adalah bapa dari segala dusta (Yoh 8:44).
~> SETIAP ORANG YANG LAHIR DARI ALLAH, TIDAK BERBUAT DOSA LAGI; sebab benih Ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, KARENA IA LAHIR DARI ALLAH. ->> Inilah tandanya ANAK-ANAK ALLAH dan ANAK-ANAK IBLIS; setiap orang yang tidak berbuat kebenaran, tidak berasal dari Allah, demikian juga barangsiapa yang tidak mengasihi saudaranya. // 1Yoh 3:9,10.
-------------------------------------------------------------------------
C10 ) MANUSIA SUKA MENYALAHKAN ORANG LAIN (ayat 12 & 13).
Suka menyalahkan orang lain / mencari kambing hitam, ini adalah salah satu bentuk dari pembelaan diri.!
Banyak orang yang menjadi bodoh dan tidak akan pernah maju (BERTUMBUH), karena mereka lebih suka untuk menyalahkan orang lain atau mencari kambing hitam, dari pada mengkoreksi dirinya sendiri.! Sehingga mereka yang bersalah akan terus melakukan kesalahannya, karena mereka tidak mau mengkoreksi dan dikoreksi.
** Beberapa alasan orang yang suka menyalahkan orang lain, adalah: TAKUT dipersalahkan, MALU kepada orang-orang yang ada disekitarnya, GENGSI karena merasa dirinya hebat / pandai. Dsb.
Adam dan Hawa pun juga bertindak demikian pada saat TUHAN bertanya kepada mereka.
~> Manusia itu menjawab: “PEREMPUAN YANG KAUTEMPATKAN DI SISIKU, DIALAH YANG MEMBERI DARI BUAH POHON ITU KEPADAKU, MAKA KUMAKAN.” ->> Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: “Apa yang telah kauperbuat ini ?” Jawab perempuan itu: “ULAR ITU YANG MEMPERDAYAKAN AKU, MAKA KUMAKAN.” // Kej 3:12,13.
** Orang yang saling mempersalahkan orang lain akan menerima hukuman dari Tuhan.
~> Saudara-saudara, janganlah kamu bersungut-sungut dan SALING MENYALAHKAN, supaya kamu jangan dihukum. Sesungguhnya Hakim telah berdiri di ambang pintu. // Yak 5:9.
Haleluya… Haleluya…….
~> Dilanjutkan ke jilid 9.
~~~ Tuhan Yesus memberkati kita semua ~~~ { Amos Anthony Halim }
Matius 10 : 42 Dan barang siapa memberi air sejuk secangkir sajapun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-muridKu, Aku berkata kepadamu : Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya.
Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau ! Kalungkanlah itu pada lehermu , tuliskanlah itu pada loh hatimu....( Amsal3:3 ) .Ada 2 hal penting yang harus tetap ada didalam hidup orang percaya, yaitu kasih dan setia. Kita diselamatkan karena kasih setia ALLAH. Karena kasi-NYA IA menebus dosa-dosa kita dikayu salib, bukan dengan darah hewan korban, tetapi dengan darah-NYA sendiri. Berikutnya ALLAH BAPA mau supaya kasih-NYA tinggal didalam kita, untuk disalurkan kepada orang disekeliling kita......
Langganan:
Postingan (Atom)